Cintai lah Mereka...






Saudaraku,

Tak seorangpun yang akan mengingkari, betapa besar jasa seorang ibu dalam kehidupan seseorang. Tak seorangpun yang akan menutup mata, bahwa para alim ulama, tokoh-tokoh perjuangan, serta para ilmuwan dan penemu ternama terlahir dari rahim seorang wanita yang bernama ibu. Bisa anda bayangkan, bagaimana sabar dan tegarnya seorang ibu dalam membesarkan anak-anaknya, sejak dari dalam kandungan hingga kemudian terlahir ke dunia.

Bayangkan, bagaimana tidak pedulinya mereka terhadap rasa kantuk yang sangat, lelah dan kondisi kesehatan diri mereka sendiri, hanya untuk membuat si buah hati yang mungil tidur dengan nyenyak dan tidak menangis serta hilang lapar dan dahaganya di tengah malam. Sungguh, bukan untuk waktu yang singkat hal seperti ini mereka jalani. Tak lupa pula, segudang harapan dan cita-cita mulia mereka susun demi sang buah hati, agar kelak dapat menjadi seorang manusia yang berguna bagi agama dan bangsanya.

Lihatlah, bahwa tak seorangpun dari ibu dan ayah, sebagai orang tua, yang menginginkan anak-anaknya sama halnya seperti diri mereka. Mereka selalu berkeinginan agar anak-anaknya lebih baik daripada mereka dari segala sisi kehidupan. Intinya, tak seorangpun dari orang tua yang paham akan kehidupan, kecuali menginginkan kebahagiaan bagi anak-anaknya, dunia dan akhirat.

Namun, tidak sedikit saat ini, rasa kecewa dan sedih senantiasa menyelimuti hati keduanya. Terkadang, dalam usia senjanya, mereka merasa ditinggalkan, diacuhkan, bahkan seolah dilupakan. Ibu dan ayah, yang mampu membesarkan tujuh orang anak-anaknya dengan dekapan penuh kasih, tak mampu mendapati ketujuh orang anaknya sanggup untuk merawat mereka.

Dimana rasa cinta dan kasih kita? Sanggupkah kita membalas jasa-jasa mereka? Dalam membesarkan, merawat, dan mendidik kita dengan penuh cinta kasih? Masihkah lidah kita berkata “ah” di hadapannya? Atas segala permintaan baiknya? Sehingga terluka hatinya dan membuat keduanya mengucurkan air mata? Tidakkah kita segera menghampirinya, mengecup lembut kening keduanya, untuk sedikit meringankan beban di hatinya, dikarenakan tidak semua buah hati mungilnya dulu yang kini telah berusia dewasa, hidup sesuai dengan apa yang menjadi cita-cita mereka?

Saudaraku,

Hampirilah mereka, rangkullah keduanya, dan bermohonlah maaf kepada keduanya, atas banyak khilaf kita selama ini terhadap mereka. Bermohonlah keselamatan dan ampunan Allah untuk keduanya, atas segala kelemahan diri untuk mengasuh dan mendidik kita agar senantiasa cinta kepada Allah. Dekaplah mereka, dengan segala kelembutan dan rasa cinta, dalam nafas kehidupan mereka yang masih tersisa, dengan bakti dan memuliakan keduanya, dengan penuh kasih demi menggapai keridhoan Ilahi Robbiy…
Category: 1 komentar

1 komentar:

Anonim mengatakan...

non napa belum di seting nh blog
ntar banyak yang takut mau masuk blog kamu kayaknya settingan kamu ini untuk orang dewasa